Varanus komodoensis (Komodo) di Taman Nasional Komodo dan Flores |
Komodo (Varanus komodoensis) merupakan spesies kadal besar endemik Indonesia. Memiliki habitat di Pulau Komodo, Rintja, Gillimontang, Padar dan ujung barat Pulau Flores yang tergabung dalam wilayah Taman Nasional Komodo. Spesies ini memiliki status IUCN kategori Vulnerable (rentan). Perlu diketahui bahwa IUCN merupakan badan yang menentukan kategori
status konservasi hewan dan tumbuhan di dunia ditentukan berdasarkan IUCN (International
Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). Untuk mendukung upaya konservasinya, diperlukan beberapa upaya khusus, diantaranya dengan pemantauan (monitoring) untuk estimasi
densitas atau memperkirakan kelimpahan atau kepadatan spesies
yang terancam punah. Pemantauan (monitoring) berkaitan dengan penggunaan metode Capture
Mark Release and Recapture (CMRR).
Metode
Capture Mark Release and Recapture
(CMRR) yaitu menandai, melepaskan dan menangkap kembali sampel sebagai metode
pengamatan populasi. Merupakan metode yang umumnya dipakai untuk
menghitung perkiraan besarnya populasi.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Metode CMRR terdiri dari
beberapa cara yaitu single mark-recapture (Metode Peterson), repeated
mark-recapture (Metode Schnabel), multiple mark-recapture (Metode Jolly-Seber),
dan triple-catch method. Metode CMRR dikembangkan untuk mengatasi kesulitan
yang berhubungan dengan estimasi ukuran populasi pada hewan. Prinsip umum
percobaan CMRR adalah untuk menandai individu dalam penangkapan sesi pertama
dan kemudian untuk mencatat proporsi individu yang ditandai dalam penangkapan
sesi berikutnya. (Williams, Nichols, & Conroy,
2001) .
Untuk
mendukung metode Capture Mark Release and Recapture (CMRR) Varanus komodoensis (Komodo)
maka diperlukan survey distribusi komodo menggunakan metode
hunian Royle-Nichols dipadukan dengan
penggunaan inframerah pasif (passive
infrared) berbasis kamera untuk memonitoring keberadaan spesies ini dalam
jangka panjang. Hasil penelitian yang dilakukan Ariefiandy, et al (2014) menunjukkan penggunaan kamera untuk
memonitoring keberadaan komodo di kawasan Taman Nasional Komodo memiliki COV (The coefficient of variation)
sebesar 71.27% dan menghabiskan anggaran sebesar $38K/tahun untuk penggunaan jangka panjang. Artinya spesies komodo tercampur
secara homogen dalam populasi. Menurut Southwood dalam Adisendjaja (2001) homogenitas dalam populasi merupakan syarat penggunaan
metode CMRR. Selain itu inframerah pasif (passive infrared) berbasis kamera untuk
mengantisipasi hewan yang ditandai tidak terpengaruh dan tidak mudah hilang.
Hasil penelitian layak untuk ditindaklanjuti dan diterapkan dalam rangka mengkonservasi Varanus komodoensis (Komodo) yang status IUCN kategori Vulnerable (rentan).
sumber : Ariefiandy, Achmad et al. (2014). Evaluation of Three Field Monitoring-Density Estimation Protocols and Their Relevance to Komodo Dragon Conservation. Journal of Biodiversity Conservation, 23, 2473-2490
0 komentar